Teori Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian?

Teori Fermi Paradoks (paradox) - Pada suatu malam disalah satu kota yang berada di Itali, seorang pemuda sedang menyeruput kopi bersama teman-temannya di warung kopi milik Pak Usep.

Fermi Paradoks Blog - Apakah kita sendiri? ORG NETWORK


Pemuda tersebut lalu meilhat langit yang penuh dengan gemerlap cahaya dari bintang-bintang, lalu bertanya pada teman-temannya:

Fermi: "Bray, dipikir-pikir diluar sana banyak bintang bercahaya, mungkin ada miliaran bintang, dan kalo gitu otomatis bakal banyak planet yang jumlahnya bejibun juga"

Pitha: "Maksud lu gimana cuy?"

Heriju: "Apa dah sok mikir lu"

Fermi: "Gini bray, dipikir-pikir dengan banyaknya bintang dan planet diluar sana, kan ada kemungkinan juga banyak planet yang layak huni kayak dibumi ini"

Wayu: "Terus nape?"

Fermi: "Ya kalo gitu, seharusnya ada mahkluk hidup juga dong diluar sana, dan pasti diantara mahkluk-mahkluk hidup tersebut, satu dua atau lebih kan pasti ada yang pinter, pinternya bisa aja kan ngelebihin manusia............... So, Where is Everybody?"

* Jreng Jreng *

Dari percakapan yang dilakukan oleh pemuda bernama Enrico Fermi itulah, muncul sebuah Paradox yang sampai saat ini masih hangat diperbincangkan, yaitu,

Fermi Paradox

Sebelum kita lanjutin topik teori fermi paradox, ada yang tau arti Paradoks / paradox? Mungkin temen-temen waktu SMP/SMA pernah pernah denger kata Paradoks di pelajaran Bahasa Indonesia. Tapi kalau ada yang belum tau, okelah disini ane bakal jelasin secara singkat apa itu paradoks.

Paradoks adalah sebuah pernyataan, dimana pernyataan tersebut seolah-olah salah / bertentangan / berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tapi kenyataannya mengandung kebenaran. 

Bingung? oke ane kasih satu contoh paradoks...

Apa yang akan terjadi bila Pinokio mengatakan, "Hidungku akan Memanjang !" ?

Karena berbohong, seharusnya hidungnya akan memanjang, tapi jika dilihat dari pernyataan tersebut, kalo hidungnya memanjang berarti dia berkata jujur, kalau dia berkata jujur, seharusnya tidak memanjang!

Karena berbohong, seharusnya hidungnya akan memanjang, tapi jika dilihat dari pernyataan tersebut, kalo hidungnya tidak memanjang berarti dia berkata jujur.

Bingung kan? wajar kalau bingung, baca artikel "teori fermi paradox ini sampai lengkap"

Nah, itulah yang disebut dengan Paradoks, mungkin temen-temen bakal baca 1-2x arti paradoks diatas sampai benar-benar mengerti. Bagi yang udah ngerti, yu mulai scroll kebawah untuk baca tentang Fermi Paradoks.

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Ketika malam hari, beberapa orang akan menyempatkan diri hanya untuk sekedar melihat gugusan bintang-bintang yang bertebaran diatas permukaan bumi, bintang-bintang tersebut pun terlihat sungguh cantik dan anggun.

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Mereka memiliki tujuannya sendiri ketika melihat bintang-bintang tersebut, ada yang hanya akan mengaguminya, ada yang karena sedang galau (baru putus dengan pacarnya) lalu mereka melihat kearah bintang-bintang dimalam hari, namun ada juga yang mulai terbesit sebuah pemikiran yang bisa dikatakan 'Gila'.

Enrico Fermi pun merasakan pemikiran 'Gila' yang sama. - "Where Is Everybody?" / "Apakah Kita Sendirian?" - Teori Fermi Paradoks.

Menurut data, saat ini terdapat 7 miliar Manusia yang hidup di Bumi. Bumi sendiri berada pada Tata Surya, yang Tata Surya sendiri berada pada Galaksi Bima Sakti.

Galaksi Bima Sakti memiliki umur sekitar 13.21 Miliar Tahun. Dengan umur yang cukup 'Tua', Galaksi Bima Sakti memiliki sekitar 200-400 Miliar Bintang.

Dengan begitu banyaknya Bintang yang terdapat pada Galaksi Bima Sakti, bila kita menggunakan perhitungan dari Drake Equation, maka seharusnya ada sekitar 1000 - 1.000.000 peradaban yang hidup di Galaksi Bima Sakti ini. Dengan menggunakan hitungan Drake Equation, secara logika masa sih gak ada satu pun peradaban yang singgah atau mungkin cuman sekedar nyasar ke Bumi?

Nah, itu lah yang menjadi pemikiran Enrico Fermi pada saat itu.

Secara garis besar, Manusia yang ada di muka bumi pasti pernah (walau hanya sekali duakali) terbesit dalam pikirannya "Apa ada mahkluk hidup diluar sana yang seperti Manusia?".

Sebuah organisasi yang disebut dengan SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence), bekerja untuk mendeteksi Ekstraterestrial. SETI sendiri bekerja dengan cara 'menangkap' sinyal yang berada di Luar Angkasa dengan menggunakan sebuah Satelit.

Namun semenjak diluncurkannya SETI, sampai saat ini belum ada sinyal yang tertangkap. Kalau semisal benar adanya terdapat 1000 - 1.000.000 peradaban diluar sana, seharusnya SETI bisa menangkap walau hanya 1 atau 2 sinyal yang dipancarkan oleh peradaban-peradaban tersebut. Namun nyatanya tidak ada satupun.

Apakah Kita Sendirian?


Berangkat dari Teori Fermi Paradox, tahun 1964, seorang yang berasal dari Rusia, Nikolai Kardeshev, mengajukan sebuah proposal tentang jenis-jenis peradaban yang ada di alam semesta ini.

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?


1. Perdaban Tipe I

Peradaban Tipe I adalah sebuah peradaban dimana mahkluk hidupnya bisa menggunakan seluruh sumber energi yang ada di planet mereka tinggal. Menurut seorang Astronomer asal Amerika Serikat, Carl Sagan, saat ini peradaban manusia masih berada di tingkat 0.7

2. Peradaban Tipe II

Peradaban Tipe II adalah sebuah peradaban dimana mahkluk hidupnya sudah bisa menggunakan seluruh sumber energi dari planetnya sendiri dan menggunakan sumber energi yang berasal dari Bintang Induknya (kalau bumi bintang induknya itu Matahari).

Bagi kita, mahkluk hidup yang bahkan belum bisa sampai pada Peradaban Tipe I, mungkin akan sulit untuk membayangkannya, namun Freeman Dyson, memiliki sebuah teori dimana Peradaban Tipe II menggunakan sebuah Kubah Besar yang menutupi bintang induknya, yang nantinya cahaya dan radiasi dari bintang tersebut akan diserap oleh kubah tersebut lalu diubah menjadi sebuah sumber energi. Teori ini disebut dengan Dyson Sphere.

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

3. Peradaban Tipe III

Berdasarkan teori fermi paradox, peradaban tipe ini udah bener-bener luar biasa canggihnya. Mereka udah bisa berkoloni dan menggunakan seluruh sumber daya yang ada di Galaksi Mereka !
Simpelnya gini deh, Manusia kalau udah berada di Peradaban Tipe III, berarti manusia udah punya kota di mars, kota di jupiter, saturnus, dan planet-planet yang ada di Tata Surya !

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Kalau menggunakan hitungan Big-Bang (Inget bukan Big-Bang yang dari korea ya), Manusia hidup di bumi sekitar 100 ribuan tahun yang lalu, dengan usia bumi yang berada di sekitar 4,5 miliar tahun, saat ini manusia bisa dibilang sudah hidup dijaman Modern, nah, gimana kalau semisal ada sebuah peradaban yang udah hidup dari miliaran tahun yang lalu? Taruhlah 6 miliar tahun yang lalu?

Dengan umur segitu, bukannya mereka sudah mencapai tingkatan evolusi yang teramat sangat canggih? Bayangin manusia yang baru hidup 100 ribuan tahun aja udah sampe pada titik seperti ini, gimana kalau 1 miliar tahun mendatang? Atau 2-4 miliar tahun mendatang?

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Ane punya hitungan seperti ini, dengan umur manusia yang 100 ribu tahun, kita udah punya teknologi yang bisa bikin manusia bisa berada di bulan (walau gak lama), kita bisa nempatin robot di mars (Mars Rover), dan Teleskop Hubble sekarang udah keluar dari Tata Surya kita.

Umpamanya 100 ribu tahun mendatang, kita udah bisa berkoloni di mars, 500 ribu tahun mendatang, dari mulai merkurius sampai pluto, semua udah kita tempatin, 1 juta tahun mendatang, planet-planet diluar tata surya namun masih berada di Galaksi Bima Sakti udah bisa ditempatin, dan 3-4 juta tahun mendatang, semua planet yang berada di galaksi bima sakti udah ditempatin sama Manusia.

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

JAWABAN? 

belom gan, masih ada yang perlu di cerna di otak agan nih

Dari keseluruhan teori dan data-data yang ada diatas, terdapat 2 pendapat yang memiliki opini paling kuat dari keseluruhan pendapat yang terbuat dari mikirin Fermi Paradoks

PENDAPAT 1 : Gak ada tuh yang namanya Tingkat 2, 3 dan seterusnya.

Pendapat ini menyatakan bahwa peradaban tingkat 1 gak akan pernah bisa sampai ke tingkat 2, 3 atau lebih karena ada sesuatu yang menghalanginya, nah hal ini disebut dengan The Great Filter.

Pergambarannya kayak gini.

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Jadi, dari munculnya sebuah kehidupan, kehidupan tersebut berlomba-lomba untuk bisa Naik Tingkat ke tingkat yang lebih tinggi atau bisa dibilang naik ke tipe 2, lanjut ke tipe 3 dan seterusnya. Nah, pada proses naik tingkat ini gak segampang yang dikira, karena ada sebuah 'Filter' yang bakal ditabrak ketika sebuah kehidupan sedang naik tingkat. Dari tabrakan tersebut, cuman segelintir kehidupan aja yang bisa nembusinnya.

Analoginya adalah Sperma. Sperma bapak kita itu kan banyak tuh, nah dari ratusan atau bahkan ribuan sperma yang ada di bapak kita, cuman ada 1 yang bisa sampe sel telur, 1 sel telur tersebut jadilah kita yang sekarang lagi hidup ini.

Balik lagi ke teori diatas, muncul lah suatu pertanyaan, Kapan The Great Filter ini terjadi?

Banyak jawaban dari pertanyaan diatas, namun ada 3 yang paling kuat yaitu We're Rare, We're First or We're Fucked

1. We're Rare (Disini sebenernya kita udah bisa ngelewatin si Great Filter)

Teori ini didukung oleh seorang Professor dari Amerika yaitu Peter Ward yang dalam bukunya Rare Earth. Disini kita dianggap satu-satunya mahkluk yang udah bisa ngelewatin Great Filter, entah itu waktu kita udah berubah dari nomaden menjadi sedenter, atau waktu kita udah bisa manfaatin api, dan sebagainya.

Nah dengan gitu, bisa dibilang kita ini pemenang. Kita ini lagi dijalan menuju Tipe 2.

2. We're First (Kita yang pertama ngelewatin Great Filter)

Mirip sama teori diatas, namun pada teori ini, ada beberapa mahkluk juga yang udah ngelewatin Great Filter, namun masih berada dibelakang kita atau bisa dikatakan mereka itu mengekor ke kita.

3. We're Fucked (Kita belum ngelewatin atau susah ngelewatin Great Filter)

Teori ini adalah teori yang bisa dibilang bikin kita kesel. kenapa? karena pada teori ini, kita belum ngelewatin atau bahkan susah ngelewatin Great Filter itu sendiri, mungkin bisa dibilang dengan kiamat kecil

Dimana ketika kita emang udah siap ngelewatin Great Filter, tapi selalu saja ditahan. Pernah denger hancurnya peradaban dinausaurus karena meteor? atau jaman dahulu yang sebuah kerajaan runtuh dengan sendirinya? nah logikanya seperti itu. Selalu saja ada sebuah 'Kehancuran' disaat kita akan melewati si Great Filter itu sendiri.


PENDAPAT 2 : Kebalikan dari Pendapat di atas, bahwa sebenernya ada tuh Tipe 2,3 dan seterusnya, namun ada alasan logis kenapa kita gak bisa denger apa-apa dari mereka

Pendapat ini mengesampingkan pendapat dari Great Filter, namun terdapat juga alasan-alasan logis lainnya

1. Mahkluk Dengan Kepintaran Tinggi Sudah Pernah Datang Kesini, Tapi Dizaman Dahulu
Jadi dulu Mahkluk-Mahkluk yang bisa disebut dengan tipe 2-3 pernah dateng tuh kesini, cuman pas mereka dateng kesini, mereka gak menemukan sesuatu yang 'menarik'. Isi planet bumi cuman sama binatang-binatang gede, Manusianya masih pada terbelakang, telanjang kesana sini, intinya Mahkluk-Mahkluk tersebut gak menemukan sesuatu yang penting disini.

2. Bumi Ada di Daerah Pinggiran
Logika sederhananya gini, pusat pemerintahan maupun pusat bisnis kan sekarang ada di Jakarta tuh, nah jadi orang berbondong-bondong dateng ke Jakarta. Nah sedangkan daerah diujung kan kurang tuh orang mau datengnya, nah itu analogi dari Bumi. Jadi Bumi itu berada di daerah pinggiran Galaksi, jadi buat apa orang dateng ke daerah yang ada di ujung?

3. Peradaban Tipe 3 Gak Mau Ngurusin Peradaban Dibawahnya
Dengan kepintaran dan kecanggihan kehidupan mereka, Peradaban Tipe 3 itu udah gak perlu bantuan siapa-siapa untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Berangkat dari pendapat tersebut, jadi Tipe 3 ini gak perlu lah dateng ke Tipe 1, walau kedatangan mereka ke Tipe 2 bisa menjadi kemungkinan karena Peradaban Tipe 2 sudah memiliki kepintaran dan kecanggihan yang cukup mumpuni juga.

Atau ada 1 teori yang cukup komplex yaitu, peradaban Tipe 3 ini udah ninggalin Bentuk Fisik Mereka. Matrix? Inception? Agent Of Shield Season 4? nah mereka itu hidup seperti itu. Mereka hidup dialam bawah sadar mereka, hidup damai, sejahtera dan sentosa.

4. Galaksi Lagi Perang !
Menurut Sun Tzu, seorang ahli perang dari jaman China Kuno, mempunyai taktik bahwa 'Bila kita memahami musuh dan memahami diri sendiri, maka musuh akan dikalahkan'. Nah, gimana kalau sebenarnya, Peradaban diluar sana sedang berperang?, namun mereka memang lagi diem di planet-planet nya sendiri karena sedang membangun sebuah strategi perang, dan sedang mengamati musuh-musuhnya, makanya kita gak pernah nemuin mereka.

Stephen Hawkin sendiri udah ngewanti-wanti bahwa jangan pernah nyoba untuk ngontak mahkluk diluar sana, karena sama aja kayak ngundang maut. Mirip kayak Suku Aztec yang didatengin sama Bangsa Spanyol, dimana Suku Aztec bisa dengan mudahnya diancurin sama Bangsa Spanyol.

5. Ada Peradaban Dominan di Galaksi
Peradaban ini satu-satunya yang bisa sampai di Tipe 3, nah karena mereka udah di Tipe 3, mereka gak mau ada peradaban lain yang sampai di Tipe 3 karena takut akan 'Mengancam Kedaulatan' mereka.
Jadi mereka bakal ngancurin peradaban yang mau bersiap naik tingkat gitu.

6. Kita Sudah Mendapatkan Kontak, Namun Pemerintah Menutupinya
Ini mungkin yang suka konspirasi bakal memihak pada teori ini, walau teori ini kurang begitu kuat sebenernya.

7. The Prime Detective
Inilah Teori yang dibilang paling masuk akal, mungkin teman-teman pernah liat di film 'Star Trek'.

Nah maksud dari Teori ini, mereka mereka semua yang ada di Tipe 2, 3 atau seterusnya, membuat sebuah persatuan (Mirip PBB kalau kita ini), dimana ada sebuah perjanjian, perjanjiannya yaitu tidak pernah mengusik peradaban Tipe 1.

Kenapa mereka melakukan hal tersebut? ada banyak alasannya, seperti biar peradaban Tipe 1 ini gak kaget ngeliat kecanggihan peradaban Tipe 2 dan 3, dan ditakutkan nya peradaban Tipe 1 malah menyembah peradaban Tipe 2 dan 3

Selain itu, The Prime Detective sendiri juga untuk menjaga Tipe 1. Menjaga? maksudnya menjaga itu gini, ketika ada kemungkinan Tipe 2 dan 3 mencoba menginvansi Tipe 1 karena sebuah alasan, The Prime Detective ini akan menjaga Tipe 1 tersebut dari invasi Tipe 2 dan 3

The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Nah itu dia gan 2 Pendapat paling kuat yang didasari dari Fermi Paradox. Namun, sebenarnya ada 1 Pendapat lain yang cukup populer, yaitu 

Tidak ada yang namanya Realitas, Kita hidup di dalam Simulasi Komputer
The Fermi Paradox - Apakah Kita Sendirian ?

Eits, jangan ngetawain dulu, teori ini berasal dari Karya Ilmiah yang ada di Oxford loh !. Orang yang bikin namanya Nick Bostrom. Buat Karya Ilmiah nya bisa diliat disini.

Jadi, ada sebuah mahkluk yang teramat sangat cerdas, membuat sebuah simulasi kehidupan didalam sebuah komputer, dimana sebenernya ya baru kita doang yang dibikin, belum ada mahkluk-mahkluk lain selain kita atau binatang, tumbuhan dan lainnya. 

Penutup

Nah, akhirnya kita sampe penutup juga, santai gan santai jangan jadi pusing gitu :D
Kalau dibilang pusing, iya ane juga pusing, cuman memang banyak hikmah yang didapat dari teori fermi Paradox ini. Walau semua itu hanya sebatas teori, semuanya balik lagi ke kepercayaan masing-masing.

Jadi sekian aja tentang The Fermi Paradox, selebihnya teman-teman bisa searching di lautan internet yang luas itu, bye~.